Pengguguran Daun (Absisi)

Penguguran daun (absisi) adalah suatu proses lepasnya tangkai daun dari tanaman yang menyababkan daun gugur dan terjatuh. Proses ini di pengaruhi oleh banyak faktor baik faktor dari dalam maupun dari luar. Proses  awal gugurnya daun di tandai dengan perubahan warna pada daun kemudian mengering dan akhirnya gugur. Penguguran daun ini biasanya terjadi pada daun yang sudah tua, terkena penyakit, atau untuk menghadapi kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan (kemarau dan musim dingin).

Tempat lepasnya daun pada tumbuhan biasanya terjadi pada bagian pangkal daunya, karena pada bagian ini terdapat suatu lekukan dan juga terdapat  lapisan sel-sel khusus yang memang sudah di siapkan untuk proses penguguran daun.  Sel sel tersebut sering disebut sebagai zona absisi. Ketika daun sudah terlepas maka ada bagian yang terbuka pada bagian pelepasan tersebut yang memungkinkan terjadinya kontak langsung dengan lingkungan. Namun sebelum pelepasan daun terjadi pada zona ini sudah di siapkan suatu lapisan pelindung bergabus  sehingga terhindar dari kekeringan dan parasit.

  

Penguguran pada daun tidak terjadi begitu saja namun banyak faktor yamg bisa mempengaruhinya di antaranya adalah kehidupan dari sel tubuhan, nutrisi tumbuhan, air dalam tumbuhan, dan hormon dalam tumbuhan.

1. Kehidupan sel tubuhan
Dalam hal ini erat kaitanya dengan penuaan sel tumbuhan. Sel pada tumbuhan setelah mengalami suatu diferensiasi maka akan melakukan suatu proses metabolisme sesuai dengan fungsinya masing-masing. Namun tak selamanya sel tersebut dapat melakukannya funsinya secara terus menerus. Sel tersebut akan mengalami proses yang di namakan penuaan, di mana akan terjadi suatu penurunan tingkatan metabolisma yang dilakukan oleh sel. Salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah adanya penumpukan sisa-sisa metabolisme yang dapat bersifat racun. Hal inilah yang nantinya akan mempengaruhi kinerja sel dalam melakukan metabolisme sehingga terjadi penurunan hasil metabolisme secara berangsur-angsur.

Semua sel akan mengalami proses penuaan tak terkecuali pada sel daun pada tumbuhan.  Dalam daun banyak trjadi proses metabolisme salah satunya adalah untuk menghasilkan enzim-enzim untuk proses fotosintsis. Hasil dari fotosintesis akan di gunakan baik untuk sel itu sendiri maupun untuk sel lainya untuk melakukan kegiata. Namun ketika sel-sel pada daun mengalami suatu proses penuaan maka metabolisma akan menurun, jika sudah demikian maka hanya sedikit hasil yang di peroleh dari metabolisme tersebut termasuk pembentukan enzim.
Akibatnya foto sintesis berlangsung tidak optimal kerna kurangnya enzim-enzim yang berperan dalam fotosintesis, jika penurunan ini terjadi secara terus menerus bisa berakibat fatal bahkan fotosintesis akan terhenti . akibatnya sel kekurangan zat-zat yang di perlukan untuk kelangsungan hidupnya. Meskipun fotosintesis masih berlangsung pada daun lainnya namun hasilnya di peruntukan bagi sel sel yang masih muda dan yang aktif membelah. Maka  untuk mensiasati hal tersebut daun akan merombak klorofil yang ada untuk memenuhi kebutuhanya, perombakan ini  yang nantinya akan berakibat perubahan warna pada daun seperti menguning. Secara perlahan klorofil akan habis di sintesis dan tak ada zat lain lagi yang bisa di rombak maka sel bener-benar kekurangan zat yang di butuhkan hal ini dapat menyebabkan kematian pada sel-sel daun begitu juga dengan sel di daerah absisi sel ,selnya akan melemah sehingga tangkai daun akan lepas dan daunpun akan gugur.

2. Nutrisi dalam tumbuhan
Nutrisi diperlukan oleh tumbuhan untuk bahan pembangun tubuhnya, nutrisi ini dapat berupa bahan-bahan organik yang biasanya diperoleh dari dalam tanah yeng di ambil oleh akar. Pengarun unsur terhadap gugurnya daun erat hubungannya dengan gejala kekahatan yang di timbulkan oleh kekurangan unsur tersebut. Banyak di antaranya unsur-unsur yang jika kekurangan pada tumbuhan maka akan menyebabkan gugurnya daun pada tumbuhan. 
Berikut adalah gejala yang terjadi yang mengakibatkan gugurnya daun
a. Klorosis dan nekrosis
Nitrogen merupakan komponen yang menyusun protein dan klorofil, maka jika tumbuhan kekurangan unsur ini akibatnya enzim-enzim yang diperlukan dalam fotosintesis tidak terbentuk dan juga pembentukan klorofil terhambat sehingga tumbuhan kekurangan zat-zat yang diperlukan (gula, enzim-enzim untuk metabolisme dan protein untuk mengganti kerusakan membran dan dinding). Jika hal ini terjadi secara terus menerus maka daun akan kehabisan klorofil dan proses metabolisme terhenti. Akibatnya daun akan menguning yang biasa di sebut sebagai klorosis dan daun tidak mampu berfotosintesis. jika terus-menerus berlangsung maka akan berakibat kematian pada sel yang akan berdampak pada gugurnya daun.
Selain kekurangan nitrogen klorosis dapat juga terjadi karena tanaman kekurangan unsur S, K, Ca, Mg, dan Fe

Selain itu karna tidak di hasilkannya zat-zat penting terutama makanan bagi sel karna metabolisme dan fotosintesis tidak berlangsung , maka akibatnya sel akan kekurangan makan. Untuk menangulangi keadaan tersebut sel akan mengambil nutrisi dari sel-sel tetangganya. Ini berakibat sel yang di ambil nutrisinya akan mati. Jika sudah banyak sel-sel daun yang mati maka daun tidak lagi dapat melakukan fungsinya. Akhirnya sel-sel daun akan mati seluruhnya dan daunpun akan gugur.
Nekrosis terjadi karena tumbuhan kekurangan unsur N, P, K, Mg, Fe, Mn, dan Cu.

b. Hilangnya komponen penyusun membran sel
Fosfor adalah unsur tang menyusun fospolipid, dengan adanya posfor di fosfolipid membuat membran sel menjadi lebih kuat. Namun jika sel kekurangan unsur ini maka sel akan mengambil fosfor yang ada di membran akibatnya komponen fosfor di membran menjadi berkurang hal ini akan membuat sel akan lebih rapuh. Karenan selnya yang rapuh ini maka pada daerah absisi sel-selnya muhak lepas yang berakibat gugurnya daun.
Selain akibat kekurangan pospor rapuhnya sel juga di akibatkan karena kekurangan unsur Ca

3. Air dalam tubuhan
Air  sangat di perlukan oleh tumbuhan, selain sebagai penyusun sebagian besar tubuh tumbuhan air juga berperan dalam reaksi-reaksi biokimia dalam tumbuhan. Selain itu air juga bisa mempengaruhi pengguguran daun pada tumbuhan. Pengaruh air terhadap pengguguran ini biasanya dipengarui oleh musim yaitu musim panas dan musim dingin yang keduanya erat kaitannya dengan perubahan suhu dan berakibat pada kekurangan air.

Pada musim  kemarau  laju transpirasi meningkat maka akibatnya banyak air yang menguap. Pada siang harinya stomata akan membuka untuk proses pertukaran zat, dan pada saat stomata membuka inilah uap air akan keluar. akibatnya tumbuhan banyak kekurangan air. Pada waktu ketersediaan air dalam tanah masih cukup air yang keluar akan segera di gantikan dengan air yang ada di dalam tanah melalui penyerapan akar. Namun pada saat musim kemarau ketersediaan air sangat sedikit  sehingga jumlah air yang keluar lebih banyak di bandingkan dengan jumlah air yang di serap dan jika di biarkan terus menerus maka akan berakibat layu pada tanaman dah bahkan kematian. untu menanggulangi hal tersebut maka tanaman akan mengugurkan daunnya. Adapun tujuan dari pengguguran daunnya adalah untuk menghindari penguapan yang berlebihan. Sebelum dau-daun di gugurkan zat-zat yang terdapat dalam daun sebelumnya sudah di sintesis dan sudah di bawa ke batang untuk di simpan. zat-zat  yang sudah di simpan bisa juga di pakai untuk membentuk daun-daun ketika ketersediaan air sudah cukup. Tumbuhan memilih mengugurkan daunnya karena air cendrung akan keluar dari stomata pada daun dan ketika daun di gugurkan maka air keluar bisa di minimalkan.

Pada musim dingin air akan membeku begitu juga yang ada di dalam tanah, akibatnya tumbuhan sulit untuk memperoh air karena ketika membeku ukuran molekul air akan mengembang sehingga tak mampu di serap oleh akar. Karena tak mampu menyerap air maka ketersedian air akan berkurang karna terus di pakai untuk fotosintesis dan reaksi biokimia lainnya dah bahlkan bisa habis dan jika hal itu terjadi akan sangat berbahaya bagi tumbuhan tersebut. Untuk mensiasati hal tersebut maka tanaman akan memilih untuk mengugurkan daunya. Tujuan dari penguguran daun di musim kemarau juga bertujuan agar menghindari kerusakan pada daun bila berada pada suhu yang dingin maka dari itu daun akan di gugurkan dan zat-zat yang ada di dalamnya akan di sintesis dan di simpan dalam batang. Setelah itu tumbuhan akan melakukan dormansi (istrahat) untuk meminimalkan pengunaan air dan zat-zat lainnya.

4. Hormon pada tumbuhan
Hormon yang berperan dalam penguguran dau adalah auksi dan etilen.  Keduanya saling terkait dan tidak bisa di pisahkan. Interaksi antara kedua hormon tersebut sering disebut sebagai fithohormon. Kesetimbangan kedua hormon tersebut mempengaruhi proses penguguran pada daun. Pada saat dau masih muda masih banyak ausin yang terdapat dalam daun tersebut karena masih dalam fase pertumbuhan. Adanya kadar auksin yang cukup tinggi ini mempengaruhi kadar etilen yang ada pada daun. Etilen akan terhambat perkembangannya karna kadar auksin yang tinggi tersebut. namun ketika daun sudah menua berangsu-angsur jumlah insulin akan terus menurun akibatnya sel sel padsa lapisan absisi lebih sensitif terhadap etilen. Jika hal itu sampai terjadi maka etilen akan mempengaruhi pembentukan suatu enzim pektitase dan selulase. Kedua enzim tersebut akan melarutkan lamela tengan dan dinding pada sel-sel absisi. Akibatnya sel sel absisi akan lemah dan tidak mampu lagi menopang daun hinngga akhirnya daun akan gugur.

Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "Pengguguran Daun (Absisi)"

Trending Post

 
Template By Kunci Dunia
Back To Top