Anoa merupakan fauna identitas provinsi Sulawesi Tenggara. Nama latinnya adalah Bubalus Spp. Hewan ini sering di sebut sebagai kerbau kecil karena bentuknya memang seperti kerbau. Hanya saja ukurannya lebih kecil, kira-kira sebesar kambing. Ada juga yang menyebutkan bahwa hewan ini mirip rusa.
Klasifikasi Anoa
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mamalia
Ordo: Artiodactyla
Famili: Bovidae
Upafamili: Bovinae
Genus: Bubalus
Spesies: Bubalus quarlesi dan Bubalus depressicornis
Anoa memiliki ciri-ciri antara lain :
- Panjang tubuhnya antara 160-170cm
- Beratnya antara 150-300kg
- Tinggi bahunya antara 75-100 cm
- Tubuhnya ada yang berwarna coklat dan ada juga yang berwarna hitam
- Tanduknya berbentuk kerucut dan agak pipih meruncing lurus ke belakang
- Panjang ekornya berkisar 18-31 cm
Ada dua jenis anoa yang ada di Indonesia, yaitu sebagai berikut :
1. Anoa Pegunungan (Bubalus quarlesi)
Anoa pegunungan di kenal juga dengan nama mountain anoa, anoa the montana, anoa the quarle, anoa the montana dan quarle's anoa. Anoa pegunungan umumnya memiliki warna lebih hitam. Tapi bagian kakinya berwarna coklat. Bulunya lebih tebal dan tanduknya pendek berbentuk kerucut.
2. Anoa Daratan Rendah (Bubalus depressicornis)
Anoa dataran rendah juga di kenal dengan nama lowland anoa, anoa the llanura atau anoa des plaines. Anoa dataran rendah memiliki bercak-bercak putih dan kuning di sepanjang kaki depannya dan ekornya lebih panjang.
Meskipun disebut Anoa gunung dan Anoa dataran rendah keduanya tidak hidup di ketinggian yang berbeda. Keduanya dapat di jumpai di habitat gunung maupun dataran rendah.
Anoa biasanya hidup di dalam hutan hutan yang masih utuh, yang belum di jumah manusia. Hewan ini memiliki daya jelajah sekitar 500 hektare atau radius sekitar 400 meter. Mereka makan rumput, pakis, buah-buahan, dan daun palem. Anoa menyukai genangan air dan lumpur, terutama mata air atau tetesan air yang mengandung mineral. Anoa biasanya hidup soliter. Kita dapat melihat langsung anoa di sekitar hutan Gunung Ambang, Taman Nasional Bogani Nani Waterbone, Cagar Alam Panua, Pegunungan Latimojong, Pegunungan Quarles, Cagar Alam Faruhumpenai, Bone Majene, Luwu Utara, Mamuju, Luwu Timur, Enrekang, Mamasa dan Tana Toraja.
Sejak tahun 1931 Anoa di golongkan menjadi salah satu satwa langka yang di lindungi karena hewan ini sudah terancam punah. Kira-kira sampai saat ini kurang dari 5000 ekor yang masih bertahan hidup.
Ada tiga ancaman yang menyebabkan kepunahan. Pertama adalah tingkat reproduksi Anoa yang tergolong rendah. Dalam satu tahun, seekor Anoa betina hanya melahirkan satu anak. Kedua adalah kondisi alam atau hutan yang mulai rusak. Hal ini di sebabkan oleh pengundulan hutan dan eksploitasi alam yang di lakukan manusia. Ketiga adalah perburuan liar. Anoa sering di buru untuk di ambil kulit, tanduk dan dagingnya.
0 Komentar untuk "ANOA (Bubalus Spp)"