PENGERTIAN, SEJARAH DAN JENIS MIKROSKOP

Apakah itu Mikroskop dan Fungsinya ?
Mikroskop adalah alat optik dengan satu lensa atau lebih yang di gunakan untuk menghasilkan gambar yang ukurannya jauh lebih besar dari ukuran benda sebenarnya. Mikroskop banyak di pakai untuk melihat objek-objek benda yang ukurannya sangat kecil yang tidak dapat di lihat dengan mata telanjang seperti mikroba, bakteri, virus, sel dan benda mikroskopis lainnya. Kegunaan mikroskop tidak hanya bergantung pada kemampuan untuk memperbesar objek yang sangat kecil hingga ribuan kali. di samping itu juga ada kegunaan lain yang lebih penting yaitu kemampuan mikroskop untuk untuk memisahkan bagian kecil dari suatu objek.
Setiap mikroskop mempunyai ukuran kemampuan untuk memisahkan dengan jelas dua titik yang saling bedekatan pada suatu objek. Kemampuan mikroskop ini di sebut dengan kemampuan daya pisah. Kemampuan mikroskop ini tergantung pada resolusi system lensa yang di batasi oleh panjang gelombang cahaya dan lubang nomerik atau mengumpulkan cahaya dari lensa objektif. Bayangan akhir yang di hasilkan mikroskop antara lain : maya, terbalik dan di perbesar.

Bagaimana Sejarah Mikroskop Itu?
Mikroskop sekarang yang banyak di guakan merupakan pengembangan dari mikroskop hasil karya seorang ahli fisika berkebangsaan italia bernama Galileo Galilei (1564-1642) sekitar tahun 1612. Mikroskop ciptaan galileo ini merupakan tiruan dari rancangan sebelumnya yang di ciptakan oleh keper yang menghasilkan gambar benda tau objek yang bersifat terbalik dan di perbesar. Meskipun penemu mikroskop masih belum jelas, beberapa sumber menyebut-nyebut Anthony Van Leeuwenhoek sebagai penemu mikroskop.
Mikroskop Pertama
Mikroskop Pertama

Leeuwenhoek merupakan ilmuan kebangsaan belanda yang menciptakan mikroskop pertama berlensa satu yang bias digunakan untuk memperbesar objek atau benda hingga 270 kali lipat ukuran sebenarnya. Mikroskop ciptaan Leeuwenhoek selanjutnya lebih di sempurnakan oleh seorang ilmuan berkebangsaan inggris bernama Robert Hooke. Sekitar tahun 1800an mulai di kembangkan jenis-jenis mikroskop baru setelah di temukan cara pembuatan lensa yang lebih baik.

Apa Sajakan Jenis-Jenis Mikroskop Itu?
Secara umum mikroskop di bagi menjadi dua kelompok, yaitu mikroskop optik dan mikroskop non optik. Mikroskop yang paling banyak di gunakan saat ini adalah dari jenis mikroskop optik yang menggunakan cahaya tampak dan mikroskop elektron.


1.  Mikroskop Optik

Mikroskop cahaya
Mikroskop Optik

Mikroskop optik bias juga di sebut sebagai mikroskop cahaya. Mikroskop optik minimal mengunakan  dua buah lensa yang tersusun sedemikian rupa sehingga kemampuan mikroskop untuk memperbesar objek menjadi berlipat. Cara kerja mikroskop optik berdasarkan pada pembelokan cahaya atau fraksi cahaya yang terlihat. Pembelokan cahaya terjadi ketika sebuah cahaya melewati suatu medium tembus pandang ke medium tembus pandang lainnya yang ketebalnnya lebih besar dari pada yang pertama. Pada dasarnya mikroskop cahaya bekerja seperti alat pembesar dua tiangkat. Susunan lensa pada mikroskop cahaya terdiri dari dua jenis yaitu lensa objektif dan lensa okuler. Lensa objektif berupakan lensa yang dekat dengan objek atau benda yang di amati, sedangkan lensa okuler adalah lensa yang letaknya dekat dengan mata pengamat. Lensa objektif berfungsi melakukan pembesaran awal benda, sedangkan lensa okuler memperbesar bayangan yang di hasilkan lensa objektif untuk kedua kalinya. Perbesaran total di peroleh dengan mengkalikan kekuatan pembesaran lensa objektif dan lensa okuler. Sebagian besar mikroskop optik juga mempunyai cermin pemantul cahaya untuk memperoleh hasil yang bagus. Untuk memperoleh gambar objek yang paling besar dan tajam, pengamat dapat mengeser-geser letak lensa objektif dan okuler. Pembesaran maksimum yang di hasilkan oleh mikroskop optik mencapai 1500 kali. Mikroskop optik di bagi menjadi dua yaitu mikroskop sederhana dan mikroskop majemuk. Mari kita tinju satu persatu macam mikroskop optik ini.

1    aMikroskop sederhana
Merupakan jenis mikroskop yang hanya satu tahap pembesaran. Artinya mikroskop jenis ini hanya mempunyai satu system lensa baik itu berupa lensa tunggal atau gebungan dari beberapa lensa tunggal. Mikroskop optic sederhana di namakan juga dengan mikroskop lensa genggam yang umumnya mempunyai lensa tunggal yang cembung pada kedua sisinya. Pada mikroskop sederhana, cahanya lewat melalui lensa kemudian di fokuskan pada benda yang sejajar terhadap lensa. Dengan menggunakan mikroskop ini pengamat akan melihat banyangan objek yang sifatnya terbalik. Banyangan yang di bentuk di sebut banyangan sejati karena dapat di proyeksikan pada layar yang berada di bidang fokus pada sisi lensa yang sama dengan pengamat.


b. Mikroskop Majemuk
Mikroskop majemuk merupakan mikroskop yang menggunakan dua system lensa yang berbeda dan terpisah. Mikroskop majemuk terdiri dari lensa objektif yang letaknya dekat dengan benda yang di amati dan lensa okuler yang letaknya dekat dengan mata pengamat. Mikroskop majemuk ini terbagi lagi menjadi lima macam yaitu mikroskop majemuk standar, mikroskop binokuler, mikroskop interferensi, mikroskop lapangan gelap, dan mikroskop ultraviolet.

c. Mikroskop Majemuk Standar
Mikroskop ini merupakan jenis mikroskop yang banyak di gunakan oleh para pelajar. Objek yang akan di amati jenis mikroskop seperti ini terdiri dari dua buah lensa, sama halnya dengan lensa okulernya yang terdiri dari dua lensa.Pada mikroskop majemuk standar jumlah total pembesaran mikroskop merupakan hasil kali antara pembesaran lensa objektif dan pembesaran lensa okuler. Lensa objektif memperbesar benda sebesar 50 kali sedangkan lensa okuler memperbesarnya menjadi 20 kali, sehingga pembesaran total mikroskop jenis ini adalah 1000 kali.

d. Mikroskop Binokuler
Mikroskop Optik
Mikroskop Binokuler

Berbeda dengan mikroskop majemuk, mikroskop binokuler hanya mempunyai satu lensa objektif dengan dua lensa okuler. Ketika cahaya masuk melalui lensa objektif, cahaya akan di biaskan oleh sebuah prisma sehingga sebagian cahaya akan mengenai salah satu mata pengamat, dan sebagian lagi mengenai mata yang satunya lagi. Mikroskop binokuler tidak dapat menghasilkan pengelihatan yang bersifat tiga dimensi. Namun mikroskop jenis ini mempunyai kemampuan untuk menghasilkan gambar yang yang lebih jelas daripada gambar yang di hasilkan mikroskop monokuler.

e. Mikroskop Interferensi
Cara kerja mikroskop interferensi bergantung pada kemampuan benda menghambat cahaya. Mikroskop ini bekerja dengan cara mengirik dua berkas cahaya terpisah melalui benda yang di amati. Berkas cahaya tersebut kemudian bergabung dalam bidang bayangan. Setelah proses pengabungan kembali, berkas cahanya menyebabkan terjadinya perbedaan dalam rambat cahaya. Perbedaan perambatan cahaya tersebut menhhasilkan interferensi yang di gunakan untuk mengatur ketebalan benda yang di amati.

f. Mikroskop Lapangan Gelap
Pada mikroskop lapangan gelap terdapat suatu kondesor khusu yang pusat lensanya tidak di lalui cahaya. Mikroskop jenis ini bekerja dengan mengunakan sinar sorong yang tidak memasuki lensa objektif. Cahaya yang sampai pada benda mempunyai sudut kemiringan tertentu sehingga tidak ada cahaya yang masuk pada lensa objektif akibatnya ruang pandang menjadi gelap. Partikel-partikel yang berukuran sangat kecil yang terdapat dalam jangkauan lapangan pandang akan memantulkan sebagian cahaya ke lensa objektif yang tampak sebagai bintik-bintik bekilauan. Mikroskop jenis ini cocok di gunakan untuk mengamati benda-benda tembus pandang yang berukuran kecil yang tidak terlihat pada cahaya terang.

g. Mikroskop Ultraviolet (Mikroskop UV)
Mikroskop UV merupakan mikroskop yang menggunakan sinar ultraviolet yang tidak tampak pada mikroskop jenis ini sinar ultraviolet akan menghasilkan bayangan suatu benda. Bayangan yang tidak kasat mata tersebut kemudian di ubah menjadi banyangan yang terlihat dengan bantuan layar fluoresensi. Mikroskop jenis ini cocok di gunakan untuk mengamati sel-sel atau jaringan biologis.


2. Mikroskop Non Optik

Berbeda dengan mikroskop optic, mikroskop non optic memperbesar benda yang di amati dengan mengunakan radiasi panjang gelombang pendek seperti radiasi ion, elektroan atau sianar X. mikroskop non optic dapat menghasilkan pembesaran benda yang jauh lebih tinggi daripada mikroskop optic. Pembesaran yang tinggi di peroleh karena panjang gelombang radiasi yang relative lebih pendek. Mikroskop non optic mampu menghasilkan perbesaran hingga mencapai ratusan ribu kali atau lebih. Terdapat beberapa jenis mikroskop non optic antara lain mikroskop electron dan mikroskop sinar X.


a. Mikroskop Elektron

Mikroskop Non Optik
Mikroskop Elektron;

Mikroskop elektron terkenal juga dengan nama scanning electron microscope merupakan jenis mikroskop yang mulai dikembangkan sekitar tahun 1930. Mikroskop elektron pertama di perkenalkan oleh Max Knott dan Ernest Ruska. Mikroskop elektron jauh lebih kuat dalam memperbesar objek atau benda daripada mikroskop optik. Perbesaran yang di hasilkan dapat mencapai jutaan kali ukuran benda sebenarnya. Berbeda dengan mikroskop optik, pada mikroskop elektron benda yang akan di amati di tempatkan pada ruang hampa udara (Vakum) untuk di tembak dengan sinar elektron. Sumber cahaya pada mikroskop jenis ini adalah berkas elektron berkelajuan tinggi yang kemudian di percepat lagi di dalam ruang vakum. Berkas elektron akan menembus benda yang di amati kemudian akan di fokuskan pada layar fluoresensi oleh serangkaian medan elektromagnetik. Berkas elektron akan di pantulkan oleh benda dan di tangkap oleh film yang sensitive terhadap elektron. Kelemahan mikroskop jenis ini adalah tidak dapat di gunakan untuk mengamati benda hidup karena benda harus di masukan dalam ruang vakum. Mikroskop elekron banyak di gunakan untuk mempelajari struktur bakteri dan virus, keretakan pada logam, dan mempelajari permukaan bahan atau benda. Mikroskop ini juga sering di gunakan oleh dokter dan para peneliti di laboraturium kedokteran dan juga laboraturium biologi. Perkembangna teknoligi telah memungkinkan berkembangnya jenis elektron terbaru yaitu SEM (scaning electron microscope). SEM tidak bergantung pada elektron-elektron yang menembus benda yang di amati. SEM menembaki permukaan benda dengan berkas elektron yang di fokuskan secara teliti. Jika berkas elektron mengenai suatu titik pada benda yang di amati, maka elektron-elektron primer akan di biaskan dan pancaran elektron-elektron sekunder yang berasal dari  permukaan benda akan di kumpulkan oleh sejenis detector. SEM mempunyai variasi jarak fokus yang besar sehingga memungkinkan mengamati permukaan benda yang permukaannya memiliki ketinggian yang beragam.

b. Mikroskop Sinar X
Mikroskop jenis ini banyak di gunakan dalam penelitian medis dan juga di gunakan untuk mengamati struktur Kristal padatan. Tabung sinar X akan menghasilkan sinar X. bayangan hasil dari sinar X yang tidak terlihat mata akan direkam sebagai suatu bayangan tipis pada layar fluoresensi atau layar sinar X. struktur benda akan tampil dalam bentuksuatu pola cahaya.bayangan ini akan di perbesar melalui telnik fotografi.
Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "PENGERTIAN, SEJARAH DAN JENIS MIKROSKOP"

Trending Post

 
Template By Kunci Dunia
Back To Top